Mengenal Permainan Conflict of Nations : World War 3
Halo teman-teman Cahaya Tinta! Pada kesempatan ini, setelah mengenalkan Permainan Minecraft kepada teman-teman, saya ingin berbagi sebuah permainan yang dapat mengasah kemampuan strategi para pemainnya. Perang dunia ketiga adalah topik yang sangat seru jika dibahas. Apalagi menebak siapa bangsa-bangsa yang akan memenangkan pertempuran dan dampak lingkungan pada masa perang. Jangan salah, lingkungan berperan khusus dalam sebuah negara yang berperang. Maksud lingkungan di sini adalah sumber daya alam yang belum rusak. Jika sebagian sumber daya dari lingkungannya sudah tercemari, dampaknya akan fatal saat pertempuran sedang berlangsung. Salah satu maksud lingkungan lainnya di sini adalah fasilitas-fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat seperti rumah sakit, kantor surat kabar, jalan raya, pelabuhan, bandara, dan lain sebagainya.
Di lihat sekilas, apa istimewa-nya kantor surat kabar? Dalam situasi tertentu, salah satu penentu pemenang dalam pertempuran adalah moral, bukan besarnya kekuatan. Sebenarnya kekuatan militer yang besar juga memengaruhi moral para tentara dan mereka mau ikut berperang karena yakin mereka dapat menang dengan kekuatan yang ada pada mereka. Tapi, bagaimana jika kekuatan militer besar tanpa keberanian dan keyakinan akan kemenangan? Jawabannya singkat. Mereka tidak akan berani berperang dan menyatakan kekalahannya pada pihak lawan.
Begitu juga dengan permainan yang saya tawarkan ini. Moral berada pada setiap kota yang dikuasai. Setiap kota yang moralnya jatuh, rakyat sendiri yang akan menjalankan pemberontakan untuk menghentikan pengaruh penguasa ke dalamnya. Seolah-olah mereka sudah muak dengan penguasa yang memimpin mereka. Artinya, setiap kota yang memberontak tidak akan dapat dikontrol sampai pemain mengambil alih kembali kota yang jatuh tadi.
Mengenal Conflict of Nations Lebih Lanjut
Permainan ini, seperti permainan-permainan rumit lainnya. Kamu memerlukan waktu untuk menguasai seluruh tekniknya baik otodidak mandiri, maupun menonton orang-orang yang bermain di YouTube. Selain mengasah kemampuan mengontrol pasukan perang, pada permainan ini kamu juga diwajibkan untuk berdiplomasi, khususnya kepada negara-negara tetangga kamu. Salah menentukan langkah sedikit, risikonya adalah dikeroyok beberapa negara sekaligus.
Permainan ini juga tidak permanen, kecuali beberapa fitur-nya. Sebuah permainan dimulai dan juga akan berakhir ketika seseorang memenuhi target poin kemenangannya. Pemain tidak perlu takut akunnya rusak secara permanen akibat gagal dalam mengembangkan negara yang dia mainkan. Bahkan dari pihak pengembang permainan ini menyarankan untuk mengarsip permainan jika pemainnya sudah kalah agar tidak mengganggu menu utama lobi permainan.
Tidak Disarankan Untuk Anak-Anak
Seperti permainan-permainan yang memuat konten kekerasan dan penyiksaan, apalagi harus menggunakan konten itu untuk memenuhi tujuan, permainan ini sangat tidak disarankan kepada anak-anak. Karena otak mereka yang masih dalam masa pertumbuhan akan merespon apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat dan memahami konsep permainan ini, bisa saja mereka akan mencernanya dan mempraktikkannya di dunia nyata. Risikonya adalah mereka akan menganut prinsip "Jalan untuk mendapatkan sesuatu adalah dengan merebutnya".
Jika seperti itu, kenapa permainan ini diterbitkan dan bahkan dikembangkan? Nah, di sinilah letak perbedaannya. Jangan disamakan cara berpikir kita dengan anak-anak kecuali kita masih menyadari cara berpikir kita masih seperti mereka. Permainan Conflict of Nations World War 3 dibuat untuk hiburan dan mengasah kemampuan berstrategi kita berdasarkan sumber daya dan waktu, supaya kita dapat lebih efesien dalam mengolah keduanya pada dunia nyata.
Jenis-Jenis Permainan Yang Ber-Variasi
Ketika ingin memainkan sebuah permainan, calon pemain biasanya penasaran dengan jenis-jenis permainan seru apakah yang akan menantikannya? Seluruh pemain yang menyukai permainan yang dimainkan biasanya menyukainya dari beberapa sudut pandang, termasuk salah satunya adalah jenis-jenis permainan. Maka dari itu di sini saya ingin memberi tahu kepada pembaca yang penasaran tentang jenis-jenis permainan yang ada pada Conflict of Nations : World War 3 .
Seperti yang saya terangkan di atas, permainan bersifat sementara, berakhir ketika seorang pemain berhasil mengejar target poin kemenangannya. Salah satunya yang mungkin seru adalah jenis yang bernama Rising Tides. Kita akan melihat prediksi geografi bumi pada tahun 2050. Jenis permainan ini memperlihatkan air pada permukaan bumi semakin naik, membuat tenggelam bagian-bagian pesisir. Kondisi politik-nya juga seperti kacau balau. Banyak negara-negara yang belum pernah kita lihat atau dengar, namanya akan terpajang pada daerah-daerah tertentu.
Perang Virtual vs Perang Nyata
Salah satu kelebihan permainan ini adalah merasakan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang mengontrol sebuah negara dengan cara sendiri. Tentunya orang-orang tanpa pengalaman akan sering mengalami kekalahan-kekalahan dalam setiap permainan. Di sini kita juga mengetahui apa risiko yang terjadi jika perang dunia ketiga terjadi tanpa mengalaminya secara langsung. Pemain akan melihat negara-negara yang dibangun dengan fasilitas penuh hancur dalam beberapa jam akibat serangan bom udara dan lainnya. Bisa kita bayangkan bagaimana jika itu terjadi pada dunia nyata. Tak ada satupun orang waras yang menginginkan kehancuran seperti itu.
Bedanya dengan dunia nyata, pertempuran dalam permainan ini telah diprogram menurut kalkulasi pengembangnya sendiri. Jadi, kita tidak bisa mengikuti dunia nyata sepenuhnya. Pada dunia nyata, teknologi-teknologi yang telah ditemukan tidak memerlukan riset lagi untuk membuatnya. Secara diplomasi juga biasanya mengikuti dari sebelum terjadinya perang. Jika dari sebelumnya relasi antara negara buruk, sampai perang terjadi juga buruk kecuali disertai kejadian-kejadian khusus seperti perjanjian, memperbaiki hubungan, dan lainnya.
Pada perang di dunia nyata, seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua, negara yang kalah harus menanggung kerugian perang. Ini akan mengakibatkan risiko berkepanjangan. Bukan hanya bagi yang mananggung kerugian. Negara pemenang perang juga bisa terkena imbasnya jika perjanjian damainya terlalu menekan pihak yang kalah. Kita bisa meninjau kembali sejarah jika ingin mengetahui risiko-risikonya. Berbeda dalam permainan ini yang tidak meminta tanggung jawab setelah permainan selesai. Fitur-fitur premiumnya juga tidak akan berkurang ketika kalah. Hanya beberapa poin yang dicatat ketika seorang pemain mengakhiri permainan. Poin-poin itu adalah perbandingan kill dan death atau sering dikenal sebagai KDR.
Permainan Lain Yang Menyerupai
Sebagai permainan strategi yang berbasis waktu dunia nyata, permainan ini tentu memiliki permainan sejenisnya. Kita bisa melihat permainan Age of History II, yang juga dimainkan hanya dengan peta bumi dan batas-batas kekuasaan negara. Salah satunya yang berbeda pada Permainan Age of History II adalah permainannya dapat dimainkan secara offline, melawan kecerdasan buatan.
Selain Age of History II, permainan lain yang hanya dimainkan lewat gambar peta dunia dan batas-batas kekuasaan wilayah negaranya adalah Plague Inc. Perbedaannya Plague Inc sendiri adalah sebuah permainan penyebaran penyakit dari sebuah negara sampai berhasil memusnahkan populasi bumi.
Sekilas Gameplay Conflict of Nations : World War 3
Permainan dimulai dengan mempersilahkan pemain untuk memilih bangsa yang akan dia mainkan. Di sini negara-negara memiliki keistimewaan dan kekurangan masing-masing. Contohnya adalah Indonesia yang dikelilingi lautan dan bersifat kepulauan. Penyerang yang datang tidak mungkin langsung menyerang seluruh pulau. Penyerang kemungkinan besar akan menyerang satu per satu dengan kekuatan penuh untuk melumpuhkannya. Di sinilah peran waktu. Indonesia memiliki waktu bertahan untuk mengacaukan penyerang seperti berdiplomasi dengan negara lain dengan memberi tahu jika seluruh kekuatan penyerang berada di negara ini.
Negara-negara yang terlihat besar juga tidak terlalu ampuh. Bahkan dapat menjadi malapetaka bagi pemain yang memilihnya. Negara besar seperti Rusia tak akan bisa bertahan jika diserang dari seluruh penjuru secara bersamaan. Pemain akan kewalahan dalam mengelola pertahanan negerinya. Justru negara kecil seperti Morocco yang kotanya berdekatanlah yang lebih gampang dikendalikan pertahanannya. Dalam situasi seperti ini, saya lebih memilih negara yang pertengahan. Tidak terlalu besar untuk mencolok, tidak terlalu kecil untuk disepelekan yang berakhir penyerangan. Egypt atau Mesirr adalah salah satunya.
Setelah memilih negara yang akan dikontrol, pemain langsung dihadapkan ke wilayah teritorialnya. Pada waktu ini pemain diberikan kebebasan dalam menggunakan strateginya. Mulai dari bangunan awal, riset teknologi, membentuk koalisi, sampai mobilisasi tentara pertama. Risikonya tergantung dengan strategi apa yang digunakan pemain.
Di tengah-tengah berjalannya permainan, para pemain akan dihadapkan dengan para pemberontak dengan kecerdasan buatan yang tidak puas dengan pemerintahan pemain. Biasanya target para pemberontak ini adalah kota dengan moral di bawah 50%. Permainan berakhir ketika seorang pemain menyelesaikan poin kemenangannya. Seluruh poin pemenang akan di konversikan ke dalam fitur premium permainan, gold. Nantinya gold dapat digunakan dalam permainan selanjutnya untuk menghadapi masalah mendesak pada lawan.
Beberapa Keunikan Conflict of Nations : World War 3
- Gold Yang Mahal Dibeli
Ketika telah menguasai teknik permainan, kemenangan dapat dengan mudah diraih. Ketika kemenangan diraih dengan mudah, tentunya gold akan didapatkan dengan mudah. Tapi, jika pemain ingin mendapatkannya secara instant, harga yang ditawarkan menurut uang dunia nyata sangat mahal. Untuk membeli paket gold paling murah sudah bisa membeli ayam penyet satu porsi sekaligus jus sebagai pelengkap. Kira-kira milih mana ya, paket makanan atau paket permainan?
- Unit Yang Terluka Dapat Disembuhkan Kembali.
Strategi permainan perang yang ampuh adalah, menarik unit perang yang cedera ke rumah sakit di kota negara. Tidak seperti Goodgame Empire yang memerlukan sampai banyak koin emas untuk mengobati satu pasien, tentara pada Conflict of Nations : World War 3 dapat sembuh secara otomatis ketika berada di dalam sebuah kota yang dimilikinya. Apalagi jika memiliki rumah sakit, poin kesehatan pasien akan pulih lebih cepat tanpa biaya.
Pengalaman Pribadi Penulis
Saya mengenal Conflict of Nations : World War 3 pada tahun 2020. Saya lebih suka menggunakan negara-negara bagian Afrika daripada yang lain. Negara favorit saya adalah Egypt. Selain posisinya yang strategis, negara ini memiliki tujuh kota utama dengan tingkat produksi sumber daya yang lumayan cukup untuk mulai mengembangkan sebuah bangsa. Negara-negara lain yang pernah saya mainkan adalah Cameroon, Morocco, South Africa, Myanmar, Yemen, Myanmar, dan Indonesia. Seluruhnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Rekor saya yang paling besar saat ini menggunakan Egypt. Wilayah kekuasaan koalisi meliputi seluruh wilayah Africa. Kekuasaan yang saya mainkan juga telah sampai ke perbatasan Iran denga wilayah bagian timurnya. Kekuasaan saya berakhir ketika saya dengan seorang anggota koalisi dengan negara Libya, menyerang dominasi di Asia, Myanmar dan Thailand. Saya juga meminta bantuan tambahan dari pemain wilayah Eropa yang mendominasi di sana. Dia menggunakan Austria. Pemain itu bahkan mengajak koalisinya untuk menghancurkan dominasi Asia beserta koalisinya. Awalnya harapan dan kesempatan untuk meraih kemenangan berada di tangan kami. Pasukan dari Austria berhasil merebut kota terdekat jajahan Myanmar lewat jalur laut dan terus menerobos sampai ke ibukota Myanmar. Dia langsung membangun bandara udara di sana secara instant atas permintaan saya karena saya menggunakan strategi perang dengan jet tempur dan helikopter sekaligus sebagai sarana transportasi seluruh pasukan darat agar tiba lebih cepat, dengan maksud untuk tidak memberikan waktu kepada lawan untuk bergerak.
Di luar dugaan. Setelah lima jet tempur pertama saya tiba dan berhenti untuk mengisi bahan bakar, pemain se-koalisinya yang menggunakan negara Thailand, mengeluarkan pesawat bombernya dan memborbardir daerah bandara tersebut. Mengetahui hal itu, Austria langsung membangun kembali bandara secara instant di lokasi yang sama. Hal itu terjadi tiga kali sebelum seluruh pasukan mematikan saya dapat meluluhlantakkan kedua negara tersebut. Pada akhirnya, peluang kemenangan berbalik kepada dominasi Asia itu ketika sebagian besar pesawat saya hancur dibom saat sedang mengisi ulang bahan bakarnya.
Penutup
Untuk kalian para penikmat game strategi seperti ini, jangan lupa tunaikan kewajiban, ya. Jangan sampai permainan ini melalaikan kamu.
Terima kasih kepada para pembaca yang sudi meluangkan waktunya untuk membaca artikel sederhana ini. Mohon maaf jika ada kesalahan yang tertera akibat kesengajaan ataupun ketidaksengajaan. Jika kalian suka, membagikan link artikel ini sangat dihargai oleh penulis. Sampai jumpa!